https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/94471808-325d-45d2-83cd-c7f29c69a9f9/Twitter_pitch.png

“Jika Anda tidak bisa menjelaskan suatu hal dengan sederhana, Anda tidak mengerti hal tersebut dengan baik.”

Albert Einstein

Bayangkan jika Anda sedang masuk ke dalam lift, kemudian Anda bertemu teman lama yang bertanya “Sedang mengerjakan proyek apa sekarang?” Biasanya Anda hanya memiliki waktu 30-60 detik untuk menyampaikan poin Anda. Disini istilah Elevator Pitch digunakan: bagaimana Anda menjelaskan apa yang sedang/akan Anda buat, dalam waktu 30 detik sebelum teman lama Anda turun di lantainya, atau kurang dari 280 karakter (saya menyebutnya Twitter Pitch)?

Serumit apapun produknya, Anda harus bisa menjelaskannya dengan ringkas dan jelas. Apa aspek yang paling penting dari produk Anda? Bisa jadi ada banyak hal yang penting, tapi bisa fokus pada hal yang paling penting biasanya membawa dampak yang paling besar untuk keberhasilan produk Anda.

Bentuk Twitter pitch

Twitter Pitch ini biasanya memiliki tiga hal:

  1. Masalah dan pihak yang bermasalah,
  2. Ide inti solusi, dan
  3. Dampak dari solusi tersebut.

Contoh Twitter pitch

“Membuat search engine yang jauh lebih bagus dari yang ada sekarang, karena kami tidak puas dengan teknologi search yang ada,” kurang lebih seperti itu apa yang dikatakan Larry Page, salah satu pendiri Google, tentang ide awal mereka membuat Google.

Layanan Super App seperti Gojek, diawali dengan masalah kenyamanan akses layanan transportasi, penggunaan waktu pengendara ojek yang tidak efisien dan tidak terhubungnya supply and demand dengan baik. “Menghilangkan friksi dalam kehidupan sehari-hari dan membantu sektor informal untuk berkembang dengan menghubungkan supply & demand,” adalah salah satu misi yang mengawali dibuatnya produk Gojek.

Salah satu favorit saya, Elevator Pitch dari Leonika Sari, founder Reblood:

<aside> 💁🏽 “Setiap menitnya, ada 3 orang di Indonesia yang sedang sekarat menunggu transfusi darah, karena supply yang tidak pernah cukup. Reblood membangun sebuah solusi berupa platform yang meng-gamifikasi donor darah, dan saat ini aplikasi Reblood adalah aplikasi donor darah dengan download terbanyak di Google Play.”

</aside>

Design bukan hanya tentang menyelesaikan masalah

Yang paling sulit itu bukan mencari jawaban, tetapi yang paling sulit itu adalah bertanya pertanyaan-pertanyaan yang tepat dan menemukan masalah yang paling penting untuk dipecahkan. Ada yang mengatakan desain adalah tentang “problem solving”, menyelesaikan masalah. Tapi desain bukan sekedar menyelesaikan masalah, lebih dari itu, desain adalah tentang mencari masalah paling penting yang layak untuk diselesaikan. Daftarkan juga masalah yang terhubung kepada Anda secara personal, masalah yang membuat Anda greget atau bersemangat ketika memikirkannya.

Contoh masalah yang terhubung kepada saya secara personal. Saat saya di sekolah dasar, almarhum kakek kesayangan saya terserang stroke, dan sejak saat itu, nasehat yang selalu beliau sampaikan ke hampir semua orang adalah “Jangan merokok.” Almarhum Bapak mertua saya yang terkena kanker juga memberi nasehat yang sama: “Jangan merokok.” Selain memiliki niat untuk memberi manfaat sebesar-besarnya bagi kesehatan banyak orang dengan fokus pada masalah ini, saya juga memiliki alasan pribadi yang kuat (terutama secara emosional) untuk menyelesaikan masalah ini. Sisi emosional ini yang akan memberi energi selama proses menyelesaikan masalah tersebut.

Mulai dengan ide awal dan tanyakan Kenapa...?