“Dengan sasaran yang ditetapkan dengan tepat, Anda sudah setengah jalan mencapai keberhasilan.” -Zig Ziglar

Sehari bukan waktu yang lama, dan Anda juga tidak mau menghabiskan berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk membuat desain. Dengan waktu yang sempit, menentukan fokus menjadi sangat penting untuk keberhasilan Anda dalam mendesain mobile UX. Sejauh ini, Anda telah memiliki Peta Pengguna dan berbagai wawasan (catatan HMW) yang berhubungan dengan peta tersebut. Bagian mana (saya sebut momen) dari peta yang menurut Anda paling kritikal, atau paling menarik untuk dipecahkan dan dicari solusi desainnya dalam sehari ini?

Salah metode yang digunakan untuk menentukan momen mana yang paling kritikal, adalah dengan metode Zen Voting. Jika Anda hanya sendirian dalam mendesain produk ini, Anda memiliki lima suara untuk mem-vote di catatan HMW. Jika ada lebih dari satu orang di tim, setiap orang memiliki tiga suara, kecuali satu orang (yang ditunjuk sebagai pengambil keputusan) memiliki lima suara. Mana catatan HMW yang menurut Anda paling kritikal untuk di selesaikan, dalam hubungannya dengan tujuan dan masalah awal yang telah Anda tetapkan di Elevator (Twitter) Pitch?

https://docs.google.com/drawings/u/0/d/sELjzLUafWHzdPL6mYxGBMQ/image?w=598&h=297&rev=130&ac=1&parent=1AXnxumzxDOJ7Y-bo0XsuvBHU2lyKFEydEWvXgS9gPVw

Setelah Anda menentukan momen yang akan dijadikan fokus, Anda perlu menentukan “Garis Finish”. Apa maksud garis finish disini? Misal Anda ikut serta dalam perlombaan balap lari, tetapi uniknya lomba ini tidak memiliki garis finish. Apa yang akan terjadi? Pertama, tidak ada seorangpun, termasuk Anda, yang tahu kapan saat juara atau kalah. Kedua, Anda tidak bisa memperbaiki performa lari Anda untuk lomba selanjutnya, karena tidak ada patokan keberhasilan. Hal ini mirip dengan membuat desain aplikasi mobile. Desain, termasuk User Experience, dikatakan oleh sebagian orang sebagai hal subjektif. Anda mungkin menyukai tombol berwarna biru, sedangkan orang lain di tim Anda menyukai tombol berwarna merah. Bisa jadi yang mengatakan desain subjektif, disebabkan tidak adanya “Garis Finish” yang jelas.

Jika Anda melihat kembali Peta Pengguna, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa desain itu tentang membantu pengguna untuk mencapai tujuan tertentu. Siapa yang peduli jika tombol tersebut berwarna biru atau merah, selama pengguna bisa mencapai tujuannya.

Untuk contoh di atas, salah satu “Garis Finish” nya adalah banyaknya orang yang akhirnya berhenti merokok total. Dengan “Garis Finish” yang jelas, atau dalam bahasa desainnya disebut metrics, desain User Experience bukan lagi subjektif, tapi telah menjadi objektif. Segala pendekatan desain yang Anda lakukan, dari mulai konten, pemilihan komponen dan jenis interaksi, layout, sampai warna, akan diarahkan untuk membantu Anda mencapai “Garis Finish” atau metrics.

Apa yang biasanya dijadikan metrics? Framework HEART dari Google bisa membantu Anda menemukan metrics yang cocok sebagai “Garis Finish”: Happiness, Engagement, Adoption, Retention, dan Task Success.


Happiness. Contohnya adalah survey kepuasaan pelanggan, NPS (Net Promoter Score), dan rating.

Engagement. Contohnya adalah berapa menit waktu yang dihabiskan oleh pengguna dalam menggunakan aplikasi Anda. Bisa juga berapa banyak orang yang memberi komen, atau me-like suatu post.

Adoption. Misal Anda memiliki fitur baru, ukurannya bisa berapa banyak pengguna lama yang menggunakan fitur baru tersebut.

Retention. Ini berhubungan dengan returning users. Setelah pengguna menginstall aplikasi Anda, berapa sering dia kembali menggunakan aplikasi tersebut dalam rentang waktu tertentu.

Task Success. Berapa banyak pengguna yang berhasil menyelesaikan tugas tertentu.


Setelah Anda menentukan fokus dan metrics pengukur keberhasilan desain aplikasi Anda, sekarang saatnya Anda mulai mencari ide dan dengan cepat membuat prototype dari berbagai konsep yang didapat dari proses pencarian ide tersebut.

Lanjut ke Bagian 2. Eksplorasi ide dan membuat prototype.