“Cara terbaik untuk mendapatkan ide yang baik, adalah dengan mendapatkan ide sebanyak-banyaknya.” -Linus Pauling

Apa Anda pernah bertanya-tanya dan heran, bagaimana orang lain selalu punya ide yang baik? Ada yang berkata, “Dia dilahirkan kreatif,” dan banyak yang meng-iya-kan, seolah-olah banyak ide dan kreativitas itu hak eksklusif sedikit orang, dan bukan untuk kebanyakan dari kita. Jika Anda termasuk yang berpikiran seperti itu, mulai detik ini Anda akan melihat kreativitas dengan cara yang berbeda: perbedaan orang yang kreatif dan tidak, sebagian besar terletak pada banyaknya ide yang mereka hasilkan. Orang yang kreatif lebih banyak menghasilkan ide. Sesederhana itu. Ide itu bisa ide jelek bahkan buruk, atau bagus. Intinya adalah lebih banyak ide. Kreativitas adalah tentang menggabungkan satu, dua, atau beberapa ide menjadi ide baru yang menyelesaikan masalah. Untuk hal ini, Anda membutuhkan persediaan ide yang banyak, saya menyebutnya bank ide.

Bagaimana cara membangun bank ide dalam mendesain aplikasi mobile? Sebagai desainer, Anda harus bisa menangkap esensi dari setiap interaksi atau User Experience. Saya ambil analogi pengalaman di rumah makan. Seorang teman bertanya, “Bagaimana ayam goreng di rumah makan tersebut?” Anda menjawab, “Tidak enak.” “Tidak enak bagaimana?” “Ya pokoknya tidak enak. Kapok saya makan disana,” jawab Anda. Sebagai pelanggan rumah makan, jawaban seperti itu sah-sah saja. Tapi jika Anda adalah seorang Chef, atau ingin menjadi seorang Chef, Anda harus bisa menjelaskan apa yang salah, “Terlalu banyak bumbu ini dan itu,” atau “Dagingnya dimasak tidak sempurna, rasanya mereka menggunakan suhu sekian untuk waktu sekian,” atau “Presentasi makanannya berantakan, dan suasana rumah makan dengan warna yang seperti itu membuat tidak nyaman.” Ini salah satu latihan harian yang saya suka: setiap berinteraksi dengan apapun atau melihat benda apapun, saya coba ambil esensi experience nya untuk bank ide saya, sekalian melatih keahlian sebagai seorang designer.

Cara mulainya mudah: ambil satu aplikasi yang biasa Anda gunakan, bebas dan sebaiknya tidak berhubungan dengan jenis/industri yang sama dengan tujuan Anda. Kemudian buka aplikasi tersebut, dan sambil Anda mengakses fitur-fiturnya secara bebas, buat catatan dengan sketsa, dan boleh ada tambahan teks, tentang esensi experience nya yang menurut Anda baik. Saya ambil contoh aplikasi podcast yang sering saya gunakan, Anchor:

https://lh6.googleusercontent.com/b6N6zCadW2R3EKhel1BCs6fMz8gFJR9Vq2BSR2u-yj2ai7ze1-Y1EzUu56oI6LZYEs4LlWyiJhiJqj-t4XcnB-aShB74lx_VNtUZPFo4NA9v2esuhN2trHpzJ7L6IGT4Na8poCVG

Anda dapat idenya, kan? Setelah Anda selesai dengan satu aplikasi, coba ambil pengalaman yang berbeda, di luar aplikasi dan offline, misalnya pengalaman Anda mengantri untuk mendapat KTP, atau mengantri di bank, dan lain-lain. Karena inspirasi bisa muncul dari mana saja, dan jika Anda ingin menjadi orang kreatif, Anda harus mulai berperilaku seperti orang kreatif dengan melatih melihat beberapa ide yang awalnya terlihat tidak berhubungan, tetapi akhirnya bisa menggabungkannya menjadi solusi brilian yang menyelesaikan masalah.

Setelah Anda memiliki cukup simpanan di bank ide, selanjutnya adalah mencari ide sebanyak-banyaknya dengan mempertimbangkan tujuan Anda di awal dan berbagai insights yang didapat di tahap Trouble Finder, kemudian mencoba mengadopsi atau menggabung berbagai ide yang Anda miliki, termasuk yang ada di bank ide, untuk mendapat solusi yang paling baik. Untuk itu, kita akan menggunakan metode Crazy 8.


Lanjut ke 2.2 Crazy 8